Selasa, 16 November 2010

Syukur Sebagai Solusi


Dalam hidup kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya nikmat Allah swt,mulai dari kita di ciptakan dan di lahirkan setelah itu di pelihara ,pagi siang malam kita di cukupi ,dapat bernafas,melihat,mendengar,merasakan,dan beraneka macam lagi kenikmatan yang dapat kita peroleh dengan mudah,dan semua itu tidak lepas dari cinta kasih Allah swt.maka dari itu kita wajib bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Orang yang bersyukur adalah orang yang selalu menerima pemberian dengan ihklas dan mempergunakan pemberian itu sesuai dengan amanah sang pemberi ,atau mempergunakan pemberian dengan semestinya,ketika di beri kaya taklupa untuk bersedekah,ketika mendapat ilmu gigih untuk mengamalkanya,ketika mendapat kesehatan digunakan untuk lebih fokus beribadah,orang yang bersyukur hatinya akan selalu tenang,bagai air,tenang tanpa beban,jernih menyejukan,tidak ada tekanan dan belenggu keserakahan,orang yang bersyukur hidupnya jauh lebih bahagia ketimbang orang yang kufur,karna kufur adalah penjara hati,tertekan dan apapun nikmat tidak akan ternikmati,jadi syukur adalah merdeka.

Firman Allah swt :“Sesesunguhnya jika kamu bersyukur,pasti aku akan menambah (nikmat) kepadamu,dan jika kamu mengingkari (nikmatKu)maka siksaKu sangat pedih”,QS.Ibrahim [7].Bukti menyatakan bahwa tidak semua orang yang mendapatkan nikmat bersyukur kepada pemberi nikmat,Firman Allah swt:”sesungguhnya kami telah menunjukkan manusia jalan yang lurus (diantaranya) ada yang bersyukur dan ada juga yang kafir”.Seperti diberi masa muda ia dihabiskan hanya untuk memuaskan nafsu,foya-foya,minum-minuman keras,judi,dan lain sebagainya,karna yang ada fikiranya hanya kurang puas akan nikmat Allah swt yang di berikan kepadanya .

Faktor yang yang menjadikan orang tidak bersyukur yaitu sikap yang selalu melihat keatas dan tidak mau melihat kebawah,sudah punya rumah yang bagus masih iri dengan rumah tetangga yang lebih mewah,sudah punya mobil masih saja iri dengan mobil tetangga yang lebih mentereng,sudah punya istri yang cantik masih saja iri dengan istri orang lain yang lebih cantik.dan beraneka ragam sikap melihat keatas seperti inilah yang menjadikan seseorang tidak pernah puas akan nikmat Allah swt.Jadi sikap yang selalu melihat kebawah insyAllah akan lebih menjadi solusi.Sabda rosulullah saw :”Lihatlah orang yang (keadanya)lebih di bawah kamu,dan jangan melihat orang yang (keadanya) di atas kamu,sebab yang demikian itu lebih memungkinkan kamu supaya tidak meremehkan nikmat karunia Allah swt (yang telah di berikan) kepadamu”.

Ketika kita bersyukur ada dua hal positif yang akan timbul, pertama mendapat pahala,jelas syukur adalah perintah Allah swt,kita akan mendapat pahala jika kita bersyukur dengan iklas.Yang kedua (feeling good) setara dengan fikiran positif,kebahagia yang di dapatkan dari sikap tenang ,jernih,dan terkendali,karna dia hanya fokus menikmati apa yang telah dia dapat,bukan sibuk memikirkan tentang apa yang belum dia dapat.

Selasa, 02 November 2010

Berjuang Mengemban Amanah


“Hai orang-orang yang beriman,jangan kalian menghianati Allah dan rosulnya ‘Muhammad saw’ dan janganlah kalian mengaingkari amanah –amanah yang di percayakan kepadamu sedang kalian mengetahui”QS Al-Anfaal

Kita sangat kagum dan terharu biru mendengar kisah seorang anak yang tidak pernah mengeluh merawat ibunya yang sedang lumpuh tak berdaya ketika ayahnya pergi demi wanita lain,dan mereka hidup mederita serta hidup dari belas kasih orang lain,kitapun akan terkesan mendengarkan kisah bagaimana seorang nahkoda kapal yang tenggelam berupaya sekuat tenaga menyelamatkan para penumpangnya dan dia tidak mau meninggalkan kapal itu sebelum semua penumpangya selamat.

Banyak kisah yang membuat kita berdecak kagum yang bertutur bagaimana pengorbanan seorang yang bertanggung jawab,walau untuk itu ia harus mempertarukan nyawa yang satu –satunya ia miliki.Di saat yang sama,kita akan merasa mual dan dongkol mendengar orang –orang yang tidak bertanggung jawab,begitu hina dan menjijikanya sikap tidak bertanggung jawab itu,seorang pemimpin jahat yang tidak bertanggung jawab atas rakyatnya,dia bermewah-mewah dan berleha-leha sedang rakyatnya mengerang kelaparan,seorang guru yang mengabaikan tugas mendidik murid-muridnya sehinga tak satupun ilmu yang mereka dapatkan sampai ahir pelajaran.seorang ibu yang tega menelantarkan bayi yang baru dia lahirkan dengan alasan malu karna hasil hubungan gelap,seorang suami yang tega berselingkuh dan meninggalkan anak istrinya demi wanita lain,seorang pedagang hina mencampur barang buruk dengan yang baik semata-mata demi merauk keuntungan yang setinggi-tingginya.seorang anak yang tidak bertanggung jawab akan kedua orang tuanya yang susah payah membesarkanya .

Kita harus mengevaluasi diri,sampai sejauh mana kita memikul tanggung jawab yang di embankan kepada kita,kita perlu bertanya sudahkah prilaku kita mencermikan sebagai seorang manusia,atau justru kita ini binatang yang berjasad manusia…?,sepajang hari hanya sibuk memuaskan nafsu,syahwat,keserakahan,kebuasan,kelicikan,dan aneka prilaku lainya layaknaya prilaku binatang.

Sebagai seorang pemimpin sudahkah kita mejadi pemimpin yang amanah,memberikan hak-hak yang menjadi milik rakyat,jangan sampai rakyat menderita hanya karna kecerobohan kita,sebagai orang tua sudahkah kita ini menjadi sosok yang patut contoh untuk anak-anak kita,jangan sampai anak-anak kita memiliki ahlak yang buruk karna prilaku orang tuanya yang salah mendidik anak,sebagai manusia kita perlu mengintroveksi diri,jangan-jangan selama ini kita hanya mejadi sampah bagi masyarakat yang berkelakuan buruk,egois,angkuh,sok pemer.

Di atas hanya sebagian kecil contoh tanggung jawab yang bisa kita renungkan,masih banyak aneka tanggungjawab lain yang meski kita pikul meski kecil nilainya ,seperti bertanggung jawab terhadap kata-kata yang kita keluarkan jangan bicara kecuali yang benar dan manfaat.
Bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan.jangan sampai membuang sampah sembarangan.mungkin kita bersih.tapi orang lain terkotori.bertanggung jawablah dalam hal keuanagan,pastikan jangan sampai ada harta haram pada diri kita .Insallah kita akan bahagia,terhormat,dan dimuliakan oleh Allah swt.”asalamualaikum wa’alaikuna warahmatullahi wabarokatu”.

Tujuh Rumus Kebahagiaan



Kebahagiaan menurut Arvan Pradiansyah,penulis buku "best seller the 7 laws of happiness:kebahagiaan itu berbeda dengan kesuksesan,kalau kesuksesan mendapatkan apa yang menjadi target awal,seperti ingin kaya,ingin rumah,mobil,dsb.Kesuksesan adalah mendapatkan yang anda inginkan (getting what you want).Lain dengan kebahagian.bahagia adalah "menikmati proses" dalam meraih kesuksessan yang ingin di capai.Bahagia itu (wanting what you get).Jadi sambung Arvan"memudahkan penjelasan",Bahagia itu lebih pada "proses-nya",bukan kepada pencapaian atau targetnya.

Karna kebahagiaan itu lebih pada proses,maka menurut Arvan,kunci kebahagiaan ada pada pikiran,memang selama ini orang terlanjur memahami hatilah yang menjadi kunci kebahagiaan,namun Arvan memiliki pandangan lain,menurutnya ,cara untuk mengelola qolbu yang selama ini diartikan sebagai "hati" itu adalah mengelola terlebih dahulu yg bisa di jangkau,yakni"pikiran".Dia yakin ,jika seseorang bisa megelola pikiranya,"insya Allah qolbunya bisa terjaga,selain itu pula,orang yang bisa mengelola pikiranya,maka perasaanya pun akan menjadi akan lebih baik.

Secara sederhana,Arvan memberi contohperasaan seseorang yg sebelumnya tenang tiba-tiba kesal lantaran sebuah pesan singkat di handphonenya,yang memaki dengan kata kasar.dan perasaan orang tadi kembali lega,ketika lima menit kemudian datang pesan singkat yang berisi permohonan maaf atas kesalahan pesan sebelumnya.Dari contoh sederhana itu Arvan menegaskan "perasaan"orang tersebut menjadi gundah itu karena yang masuk kedalam "pikirannya".
Buku Arvan pradiansah,”the 7 law of happiness “ ibarat 7 makanan bergizi yang terus menerus harus di masukan kedalam fikiran seseorang,agar seseorang bisa bahagia tiap saat.

Rumus yang pertama : Sabar (patience) seseoaang tak akan pernah bahagia,jika dalam melakukan sebuah tujuan dia hanya memikirkan hasil ahir,karna definisi ‘sabar’ itu sendiri adalah pada ‘proses’ bukan pada hasil ahir.,maka fikiran yang harus kita isi pada fikiran kita adalah proses,proses,dan proses,yang paling penting kita harus menikmati “proses” dari pada bingung memikirkan hasil,lanjut Arvan :”banyak orang yang ingin mendapatkan hasil,tapi tapi tidak mau menjalani proses”.nah itulah orang yang tidak bahagia.

Rumus yang ke dua : Syukur (gretifulness) kebanyakan orang tidak bersyukur,itu karna di dalam fikiranya hanya di penuhi oleh hal-hal atau sesuatu yang belum dia miliki,berbeda jika fikiran seseorang di isi dengan hal-hal atau sesuatu yang telah dia miliki,maka perasaan syukur dan bahagia benar-benar akan terlahir,”Jadi,mari kita fokus pada apa yang telah kita miliki,itu penting,agar kita bahagia tiap waktu”.kata kolumnis majalah SWA dan harian bisnis Indonesia itu.

Rumus yang ketiga : Sederhana (simplicity) simplicity atau sederhana adalah bagaimana seseorang dapat “melihat keluar”,bukan satu hal sangat rumit,simplicity adalah menentukan hakikat dari tiap masalah,”Jadi,fikiran kita harus di isi dengan hal-hal yang sederhana”.ketika kita mampu menentukan hakikat dari tiap-tiap masalah,menetukan esensi di balik pernak-pernik permasalahan,maka kita bisa melihat sederhana sekali sebenarnya,dari situ kita akan memperoleh bahagian,jika kita kesederhanaan itu,”kata Arvan.

Rumus keempat : Kasih (love) dalam pengamatan Arvan Pradiansyah,seseorang itu cendrung sulit untuk mengasihi orang lain karna yang di masukan dalam fikiranya hanyalah kata “di” meminta dicintai,kata yang cendrung egois dan membebankan kebahagian kita pada orang lain,berbeda jika kita memasukan kata “me” mecintai atau mengasihi,kebahagian itu terletak pada diri kita sendiri tanpa memberi beban pada orang lain,maka menurut Arvan kata yang tepat untuk di masukan kedalam fikiran yaitu “me” bukanya “di”,Sebab jika seseorang berfikiran “di”,maka siapa yang “me”…?,sebaliknya jika semua orang berfikir “me”,maka semua akan mendapatkan.

Rumus kelima : Memberi (giving) rumus bahagia selanjutnya yaitu giving atau memberi,memberi sesuatu agar mendapatkan sesuatu yang lebih banyak lagi,kalau modalnya 10 mendapatkan 100,itu sukses,tapi kebahagian rumusnya adalah”give more accept less…?,”, itulah iklas ,yang merupakan puncak tertingi dari “giving “(memberi),ketika kita memmberi tampa mengharapkan balasan atau imbalan.

Rumus keenam : Memaafkan (forgiving) memberi,dari pengamatan Arvan,memasukan sebuah fikiran kedalam kepala,meyakini bahwa ketika seseorang menyakiti atau melukai kita itu sebenarnya memiliki sisi-sisi kebaikan,”nah,kalau kita berfikir demikian ,secara langsung perasaan kita akan berubah,dan dari situ kita akan mendapatkan kebahagian.”

Rumus ketujuh : Berserah Diri (surrender) kata iman sering melekat pada telinga kita,orang yang beriman adalah orang yang tidak dapat melakukan apa-apa lagi,ia masih bisa berserah diri kepada Allah swt,sedangkan orang yang tidak beriman titak akan bahagia,karma kemampuanya terbatas ,”nah,kalau orang yang beriman kemampuanya tidak terbatas,karma dia punya Allah,itulah yang harus di masukan kedalam fikiran kita : ketika kita tidak dapat “ngapain”pun,kita tetap masih bisa menyerahkan kepada Allah swt ,untuk menyelesaikan segala urusan kita,itu bedanya beriman dan tidak beriman,”kata Arvan Pradiansyah,jadi kebahagiaan itu dating ketika kita merasa bersama Allah swt.